“Larutan penyangga atau dikenal juga dengan nama larutan buffer adalah  larutan yang dapat mempertahankan nilai pH apabila larutan tersebut  ditambahkan sejumlah asam atau basa maupun diencerkan dengan menambah  sejumlah volume air”
Jadi apabila suatu larutan penyangga  ditambahkan asam atau basa ataupun diencerkan maka nilai pH larutan  penyangga tersebut akan tetap. Andaikan kita memiliki larutan penyangga  ber-pH 6.5 kemudian kedalam larutan penyangga itu kita tetesi sejumlah  asam (misalnya HCl) lalu pH larutan tersebut kita ukur pH nya maka pH  larutan tersebut akan tetap 6.5. Hal yang sama juga terjadi bila larutan  penyangga itu kita  tetesi basa (misalnya KOH) ataupun kita tambahkan  air sehingga volumenya menjadi 3 kali volume semula, pHnya akan tetap  menunjukan 6.5.
Berapa banyak asam atau basa  yang bisa  kita tambahkan ke dalam larutan penyangga sehingga nilai pH larutan  penyangga tersebut akan tetap? Jumlah asam atau basa yang dapat kita  tambahkan ke dalam suatu larutan penyangga adalah terbatas dan hal ini  tergantung dari konsentrasi komponen penyususn larutan penyangga itu  sendiri.
Jadi setiap larutan penyangga memiliki  batasan sampai berapa banyak dia mampu menampung asam atau basa yang  ditambahkan kepadanya sehingga larutan penyangga tersebut mampu  mempertahankan nilai pH seperti semula. Hal inilah yang kita kenal  dengan istilah “Kapasitas Larutan Penyangga”.
Dibuat dari apakah  larutan penyangga itu?Larutan penyangga dibedakan atas,
1. Larutan penyangga asam
2. Larutan penyangga basa
Larutan penyangga asam terbuat dari “asam lemah dan garam dari basa  konjugasinya” sedangakan larutan penyangga basa dibuat  dari “basa lemah dengan  garam dari asam konjugasinya”. Tentu saja apakah anda  masih ingat tentang teori asam basa Bronsted-Lowry? Untuk mengingatnya  perhatikan contoh reaksi berikut berikut:
CH3COOH  + H2O -> CH3COO- + H3O+
asa—–basa——-basa1—-asam1
asa—–basa——-basa1—-asam1
CH3COOH pada reaksi diatas disebut  sebagai asam dikarenakan dia mampu mendonorkan proton H+ kepada H2O  membentuk CH3COO-, sedangkan CH3COO- disebut  sebagai basa konjugasi CH3COOH disebabkan spesies ini berasal dari  terionisasinya CH3COOH. Pasangan CH3COOH dan CH3COO- disebut  sebagai pasangan asam-basa konjugasi.
Jadi CH3COOH dan CH3COO- bisa  dijadikan sebagai komponen penyususn larutan penyangga. karena ion   CH3COO- tidak bisa berdiri sendiri maka kita menuliskannya  dalam bentuk garamnya yaitu  CH3COONa atau  CH3COOK (garam dari basa  konjugasinya). Ingat istilah “garam” biasa merujuk pada zat yang  dihasilkan dari reaksi antara asam dengan basa seperti contoh berikut:
CH3COOH   + NaOH -> CH3COONa + H2O
asam——-basa——–garam
asam——-basa——–garam
Jadi bila anda memiliki asam lemah HF  bagaimana anda mencari pasangan basa konjugasinya? mudah saja tinggal  ambil H+ dari senyawa HF kemudian kita jadikan dia sebagai garam. Ambil  H+ dari HF akan dihasilkan F- kemudian kita buat spesies F- menjadi  garam dengan menambahkan Na+ atau K+ menjadi NaF. Sehingga HF dan NaF  adalah pasangan yang bisa juga dipakai untuk penyususn larutan  penyangga.
Bagaimana dengan  penyusun larutan penyangga basa?Sederhana saja, tinggal ambil contoh  basa lemah misalnya larutan amoniak NH3(aq) kemudian kita harus mencari  asam konjugasinya. Bagaimana cara mncarinya? anda tinggal menambahkan H+  kedalam basa lemah tersebut sehingga di hasilkan;
NH3(aq) + H+-> NH4+
basa——————asam konjugasi
basa——————asam konjugasi
karena yang kita inginan adalah bentuk  garamnya maka kita tinggal menambahkan anion saja seperti Cl- atau SO42-  atau NO3- sehingga diperoleh NH4CL. Jadi NH3 dan NH4Cl adalah komponen  yang bisa dijadikan sebagai penyususn larutan penyangga basa.
Kesimpulannya,“Untuk mencari basa konjugasi dari suatu asam lemah kita tinggal mengambil proton H+ dari asam tersebut dan sebaliknya untuk mencari asam konjugasi dari suatu basa lemah maka kita tinggal menambahkan proton H+ pada basa lemah tersebut”
dan untuk membentuk menjadi garam maka  kita tinggal menambahkan kation (Na+ atau K+) atau anion ( Cl-, SO42-,  atau NO3-)
perhatikan contoh berikut sekali lagiasam lemah————————-H3PO4
basa konjugasinya——————H2PO4- (ambil satu H+)
garam dari basa konjugasinya——-NaHPO4 ( pasangkan dengan Na+ atau K+)
jadi campuran H3PO4 dan NaHPO4 akan menghasilkan larutan penyangga asam
basa lemah————————-CH3NH2
asam konjugasinya——————CH3NH3+ (tambah satu H+)
garamnya ————————–CH3NH3Cl (pasangkan dengan Cl- atau SO4- atau NO3-)
jadi campuran CH3NH2 dan CH3NH3Cl akan menghasilkan larutan penyangga basa.
Incoming search terms:
- larutan penyangga
- contoh larutan penyangga
- larutan penyangga kimia
- dasar teori larutan penyangga
- makalah larutan penyangga
- apa yang dimaksud dengan larutan penyangga
- komponen larutan penyangga
- larutan buffer
- larutan buffer kimia
- larutan penyangga dalam kehidupan sehari - hari
- makalah larutan penyangga dan hidrolisis garam
- Makalah tentang larutan penyangga
- penyangga ( kimia )
- komponen larutan buffer
- kimia buffer dan komponen penyangga
- apakah larutan dapar
- Artikel kimia larutan penyangga
- contoh daftar pustaka tentang larutan buffer
- contoh larutan penyangga asam
- contoh sistem larutan penyangga
- contohlarutan penyangga
- dapar
- Kapasitas larutan bufer
- Kapasitas Larutan buffer
- kapasitas larutan penyangga
- penyusun larutan penyangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar