Kristalinitas
Ketika diterapkan pada polimer,
 istilah kristalin memiliki pengertian yang ambigu. Biasanya istilah 
kristalin digunakan dalam metode kristalografi konvensional, yaitu pada 
molekul-molekul anorganik yang biasanya berupa padatan atau logam. Jika 
membahas masalah kristalinitas, maka akan muncul dua macam istilah yaitu
 kristalin dan amorf. Suatu polimer secara luas dapat disebut kristalin
 jika mempunyai sederetan keteraturan tiga dimensi yang biasanya 
disebabkan oleh adanya lipatan intramolekul atau susunan rantai yang 
berdekatan. Sedangkan amorf mempunyai pengertian ketidakteraturan
 susunan dalam struktur polimer. Polimer sintetis dapat terdiri dari 
daerah kristalin dan amorf. Derajat kristalinitas dapat dinyatakan dalam
 fraksi berat atau fraksi volume daerah kristalin. Hanya sedikit sekali 
polimer yang seluruhnya kristalin.
Kristalinitas polimer ditandai dengan derajat kristalinitas, mulai dari nol untuk polimer sepenuhnya amorf sampai satu untuk polimer yang sepenuhnya kristalin. Polimer dengan daerah mikrokristalin umumnya lebih keras (bisa ditempa tanpa pecah) dan lebih tahan benturan daripada polimer amorf.
Polimer dengan derajat kristalinitas mendekati nol atau satu akan cenderung transparan. Sedangkan polimer dengan derajat kristalinitas menengah akan cenderung buram karena hamburan cahaya oleh daerah kristalin atau glassy. Jadi untuk beberapa polimer, peningkatan transparansi dapat dilakukan dengan pengurangan kristalinitas.
Kristalinitas polimer ditandai dengan derajat kristalinitas, mulai dari nol untuk polimer sepenuhnya amorf sampai satu untuk polimer yang sepenuhnya kristalin. Polimer dengan daerah mikrokristalin umumnya lebih keras (bisa ditempa tanpa pecah) dan lebih tahan benturan daripada polimer amorf.
Polimer dengan derajat kristalinitas mendekati nol atau satu akan cenderung transparan. Sedangkan polimer dengan derajat kristalinitas menengah akan cenderung buram karena hamburan cahaya oleh daerah kristalin atau glassy. Jadi untuk beberapa polimer, peningkatan transparansi dapat dilakukan dengan pengurangan kristalinitas.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar