Jumat, 10 Oktober 2014

Kromatografi

Pengertian Kromatografi

Kromatografi adalah salah satu metode pemisahan kimia yang didasarkan pada adanya perbedaan partisi zat pada fasa diam (stationary phase) dan fasa gerak (mobile phase). Kromatografi berasal dari bahasa Yunani yaitu χρῶμα yang berarti warna dan γράφειν yang berarti menulis.

Kromatografi dapat bersifat preparatif maupun analitik. Tujuan kromatografi preparatif biasanya adalah untuk memisahkan senyawa dalam campuran (biasanya digunakan untuk pemurnian). Kromatografi analitik digunakan untuk mengetahui perbandingan senyawa dalam campuran.

Istilah dalam Kromatografi

Dalam kromatografi, dikenal beberapa istilah, antara lain:
  • Analit adalah zat yang dipisahkan.
  • Kromatogram adalah output visual yang diperoleh dari hasil pemisahan. Adanya puncak karakterisitik yang berbeda menunjukkan adanya senyawa yang berbeda.
  • Eluen adalah pelarut yang digunakan untuk memisahkan analit.
  • Fasa gerak adalah fasa zat yang bergerak pada arah tertentu.
  • Fasa diam adalah fasa yang tetap pada tempatnya.
  • Waktu retensi adalah waktu yang diperlukan analit untuk melewati sistem.
  • Volume retensi adalah volume fasa gerak yang dibutuhkan untuk mengelusi komponen analit.

Dasar Teori Kromatografi

Distribusi analit antara dua fasa dapat dijelaskan secara sederhana. Pada dasarnya, analit berada dalam kesetimbangan dalam fasa gerak dan fasa diam.
AmobileAstationary
Konstanta kestimbangan, K, sering disebut dengan koefisien partisi. Koefisien partisi adalah konsentrasi molar analit pada fasa diam dibagi dengan konsentrasi molar analit pada fasa gerak.


Waktu antara injeksi sampel hingga akhir proses dinamakan waktu retensi (tR). Masing-masing analit dalam sampel akan mempunyai waktu retensi yang berbeda. Waktu yang diukur dari fase gerak melewati kolom disebut tM .
Faktor retensi (k') sering digunakan untuk mengetahui laju migrasi analit pada kolom. Faktor retensi analit ditentukan dengan rumus:
k'A A = [tR- tM ]/ tM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar