Nanosensor polymer yang dikembangkan oleh para ilmuwan Cina merespon terhadap ion-ion metal dan temperature.
Nanosensors optikal mempunyai aplikasi dengan jangkauan luas yang meliputi deteksi urutan DNA, thermometer, alat peraga dan bar code-nya. Sampai dengan sekarang ini pendekatan universalnya adalah dengan menggunakan nanokristal emas atau perak atau juga titik kuatum semikonduktor untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Namun, hal tersebut mempunyai kelemahan yang signifikan sebagaimana warna yang mereka hasilkan tidaklah tunable, mereka memerlukan kondisi sintesis kasar dan dapat jiga menjadi sitotoksin.
Jinying Yuan dari Tsinghua University, Beijing, membuat nanosensor optikal yang penuh warna berdasarkan pada porphyrin yang terdiri dari copolymer tiga blok ABCyang mengatasi persoalan tersebut serta merespon terhadap ion metal dan temperaturnya. Hal ini memungkinkan penggunaan keduanya sebagai sebuah pendetektor ion dan thermometer ultra-sensitive.
Larutan copolymer dapat digunakan dengan berbagai ion metal yang masing-masingnya mmberikan warna berbeda dan memungkinkan Yuan untuk menciptakan nanoarray yang mampu dalam menyampaikan secara simultan sinyal sembilan warnanya. ‘Kita dapat mengidentifikasikan dengan jelas metal mana yang memicu perubahan warna spesifik dan serta meniadakan beberapa ion metal yang tidak dapat menyebabkan perubahan warna,’ jelas Yuan. Sebagai tambahan, nanosensor melakukan transisi warna yang luar biasa pada kisaran 35-61°C. Sifat thermochromic berjangkauan luas yang tidak diharapkan dari nanosensor tersebut dapat memungkinkan penggunaan mereka pada kesatuan thermometric ultra-sensitive.
Richard Hoogenboom, seorang ahli pada copolymers dari Radboud University, Nijmegen, Belanda, terkesan dengan ‘hasil yang luar biasa’. Dia mengatakan bahwa dia belum melihat ‘contoh manapun dimana hanya dengan satu polymer memungkinkan untuk mendapatkan spectrum warna yang luas dan daeran yang merasakan temperature hanya dengan menambahkan ion metal’.
Tim Yuan sekarang ini sedang mengembangkan copolymer serupa dengan kelompok porhyrin yang membentuk hidrogel pada larutan air sebagai material gel materials yang dapat diaplikasikan lebih siap lagi dari pada larutannya.
Nanosensors optikal mempunyai aplikasi dengan jangkauan luas yang meliputi deteksi urutan DNA, thermometer, alat peraga dan bar code-nya. Sampai dengan sekarang ini pendekatan universalnya adalah dengan menggunakan nanokristal emas atau perak atau juga titik kuatum semikonduktor untuk mendapatkan warna yang diinginkan. Namun, hal tersebut mempunyai kelemahan yang signifikan sebagaimana warna yang mereka hasilkan tidaklah tunable, mereka memerlukan kondisi sintesis kasar dan dapat jiga menjadi sitotoksin.
Jinying Yuan dari Tsinghua University, Beijing, membuat nanosensor optikal yang penuh warna berdasarkan pada porphyrin yang terdiri dari copolymer tiga blok ABCyang mengatasi persoalan tersebut serta merespon terhadap ion metal dan temperaturnya. Hal ini memungkinkan penggunaan keduanya sebagai sebuah pendetektor ion dan thermometer ultra-sensitive.
Larutan copolymer dapat digunakan dengan berbagai ion metal yang masing-masingnya mmberikan warna berbeda dan memungkinkan Yuan untuk menciptakan nanoarray yang mampu dalam menyampaikan secara simultan sinyal sembilan warnanya. ‘Kita dapat mengidentifikasikan dengan jelas metal mana yang memicu perubahan warna spesifik dan serta meniadakan beberapa ion metal yang tidak dapat menyebabkan perubahan warna,’ jelas Yuan. Sebagai tambahan, nanosensor melakukan transisi warna yang luar biasa pada kisaran 35-61°C. Sifat thermochromic berjangkauan luas yang tidak diharapkan dari nanosensor tersebut dapat memungkinkan penggunaan mereka pada kesatuan thermometric ultra-sensitive.
Richard Hoogenboom, seorang ahli pada copolymers dari Radboud University, Nijmegen, Belanda, terkesan dengan ‘hasil yang luar biasa’. Dia mengatakan bahwa dia belum melihat ‘contoh manapun dimana hanya dengan satu polymer memungkinkan untuk mendapatkan spectrum warna yang luas dan daeran yang merasakan temperature hanya dengan menambahkan ion metal’.
Tim Yuan sekarang ini sedang mengembangkan copolymer serupa dengan kelompok porhyrin yang membentuk hidrogel pada larutan air sebagai material gel materials yang dapat diaplikasikan lebih siap lagi dari pada larutannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar